Rangkaian Sensor LDR Berpengendali Operational Amplifier

Pada kesempatan ini akan mencoba menjelaskan rangkaian sensor LDR (Light Dependent Resistor). Sensor LDR memiliki karakteristik akan memiliki hambatannya akan mengecil apabila intensitas cahaya disekitar sensor LDR naik, tetapi apabila intensitas cahaya di sekitar LDR turun maka besar hambatannya akan meningkat.

Dari sifat LDR tersebut apabila dibuat dalam bentuk grafik maka akan seperti di bawah ini.

Hasil gambar untuk grafik ldr

Untuk mengetahui besar intensitas cahaya bisa mengunakan alat ukur Lux Meter.

Pada gambar di bawah contoh aplikasi sensor LDR yang berfungsi sebagai masukannya.

Hasil gambar untuk rangkaian ldr

Jika melihat rangkaian di atas, apabila intensitas cahaya di sekitar op amp maka tegangan yang menuju masukan non pembalik (non-inverting) pada op amp akan berubah sesuai dengan prinsip rangkaian pembagi tegangan (voltage divider). Potensiometer RV1 berfungsi sebagai set point atau kalibrasi yang menentukan besar ukuran tegangan yang masuk menuju masukan pembalik (inverting) pada op amp.

Karena op amp dirangkai dengan aplikasi komparator, maka jika tegangan yang masuk ke masukan non-inverting lebih besar daripada besar tegangan yang masuk ke masukan inverting maka tegangan keluaran op amp sebesar 9 V (sama dengan tegangan supply op amp), tetapi jika tegangan yang masuk ke masukan non-inverting lebih kecil daripada besar tegangan yang masuk ke masukan inverting maka tegangan keluaran op amp sebesar 0 V.

Misalkan tegangan keluaran 9 V, maka akan masuk ke kaki basis transistor sehingga transistor akan aktif, jika transistor aktif maka arus listrik mengalir dari supply melewati coil relay kemudian melewati transistor dari kaki kolektor ke emitor.

Dengan diberikannya arus listrik pada Relay maka kontak relay akan berubah posisi dari terbuka (NO) menjadi terhubung, dan sebaliknya. Karena kontak relay berubah posisi maka kuat arus dari supply tegangan 220 V mengalir melewati lampu dan menyala.

Pada Relay selalu dipasang dioda yang ditempatkan paralel dan terbalik terhadap coil, hal ini berfungsi sebagai pengaman apabila tegangan keluaran pada op amp berubah menjadi 0 V, itu artinya akan membuat transistor tidak aktif sehingga membuat relay tidak aktif juga. Saat aliran arus listrik berhenti mengalir pada coil relay, maka akan timbul arus listrik balik (berlawanan arah) yang disebabkan oleh gerakan mekanik pegas karena sifat magnet coil hilang. Arus listrik balik ini bisa berbahaya terhadap rangkaian jika saat waktu yang sama terjadi perubahan tegangan lagi pada keluaran op amp, agar tidak terjadi tabrakan arus listrik maka dipasang dioda yang ditempatkan paralel dan terbalik terhadap coil.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *