Prinsip rangkaian pengunci pada sistem elektropneumatik sama seperti rangkaian pengunci pada sistem listrik menggunakan kontaktor.
Rangkaian pengunci pada sistem ekektropneumatik biasanya dipasang bagian tombol Start dan paralel dengan bagian sensor.
Rangkaian pengunci dipasang di bagian sensor biasanya dikarenakan menginginkan pergerakan silinder yang berurutan atau berhubungan pergerakan silinder yang lain, dimana sensor tersebut hanya aktif sesaat tapi silinder terus bergerak walaupun sensor sudah tidak aktif lagi.
Berikut salah satu contoh bentuk rangkaian pengunci pada sistem elektropneumatik.
Tombol (Limit Switch) S1 tertekan maka kontak pada kontaktor K1 berubah posisi dari Terbuka menjadi Tertutup dan sebaliknya. Kontaktor K1 akan tetap aktif (terkunci) walaupun tombol S1 tidak tertekan, sehingga lampu H1 tetap menyala. Lampu akan padam apabila tombol (Limit Switch) S2 tertekan.
Rangkaian pengunci dalam bentuk Ladder pada PLC Omron seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Pada rangkaian di atas jika input Start ditekan maka keluaran Y akan aktif sehingga mengunci input start walaupun tombol pada input start dilepas. Jika tombol Stop ditekan makan keluaran Y akan kembali tidak aktif.
Bentuk pengawatan rangkaian pengunci untuk menyalakan lampu dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Dari rangkaian di atas dapat terlihat jika tombol SW1 ditekan maka Relay RL1 aktif atau kontak berubah posisi, sehingga lampu akan menyala terus walaupun tombol SW1 tidak ditekan lagi. Jika tombol SW2 ditekan maka kontak Relay RL1 akan kembali ke posisi semula dan lampu akan padam. Dalam hal ini, lampu bisa saja digantikan dengan katup solenoid.