Silinder Ganda dan Tunggal Pneumatik Bergerak Berurutan

Dalam merancang suatu sistem pneumatik dalam perangkat lunak bisa sangat luas atau bisa dengan banyak variasi gerakan silinder dan banyak alternatif kompenen yang digunakan, tetapi dalam perancangan tersebut hendaklah disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki agar bisa langsung dirangkai dengan komponen-komponen pneumatik yang sebenarnya atau pneumatic trainer.

Fasilitas utama yang harus diperhatikan yaitu banyak aktuator yang dimiliki. Pada rangkaian pneumatik ini, jika komponen yang dimiliki hanya 1 buah silinder ganda 1 buah silinder tunggal tetapi menginginkan pergerakan piston seperti berikut :

Piston 1 Maju kemudian Piston 2 Maju Piston 1 dan 2 Mundur Bersamaan

Pengaturan pada masing-masing Silinder harus diperhatikan, karena mengggunakan 2 buah silnder yaitu silinder ganda dan silinder tunggal, maka pada pengaturan pada tab Actuating Labels masing-masing silinder terlihat pada gambar di bawah ini.

Pengaturan Silinder A

 

Pengaturan Silinder B

 

Rangkaian pneumatik untuk mendapatkan pergerakan silinder tersebut bisa dengan gambar di bawah ini.

Gerak Silinder Ganda dan Tunggal Berurutan

Dari rangkian di atas, jika switch ditekan maka udara bertekanan akan mengalir ke semua katup. karena katup 3/2 A- dalam kondisi tertekan maka udara akan mengalir ke katup 5/2, sehingga katup 5/2 berubah posisi. Perubahan posisi katup 5/2 akan membuat udara bertekanan mendorong piston pada silinder ganda, setelah piston silinder ganda maju maka akan menyentuh katup 3/2 A+.

Perubahan katup 3/2 A+ akan merubah posisi katup 3/2 pneumatik, sehingga katup 3/2 pneumatik berubah posisi. Setelah katup 3/2 pneumatik berubah posisi membuat udara bertekanan mengalir ke silinder tunggal dan mendorong piston sampai menekan katup 3/2 B+. Karena katup 3/2B+ tersentuh maka udara bertekanan mengalir dan mengubah posisi katup 5/2 ke posisi sebelumnya, sehingga membuat udara mengalir dan memundurkan piston pada silinder ganda sampai menyentuh katup 3/2 A-. Begitu seterusnya dan berulang-ulang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat video simulasi di bawah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *